Showing posts with label ANEKA TIPS DUNIA KERJA. Show all posts
Showing posts with label ANEKA TIPS DUNIA KERJA. Show all posts

Tuesday, October 15, 2013

TIPS DUNIA KERJA :Kiat Mendapatkan Pekerjaan untuk "Fresh Graduate"



Bagi Anda yang baru saja lulus kuliah / fresh graduate, mungkin banyak dari Anda yang merasa minder ketika melamar pekerjaan. Perasaan minder bisa saja disebabkan karena belum punya pengalaman kerja sebelumnya. Memang pada prakteknya pengalaman kerja seringkali dijadikan alasan bagi perusahaan untuk menerima atau menolak seorang kandidat. Kalau begini, lalu bagaimana dengan nasip para fresh graduate? Yang notabene-nya tidak mempunyai pengalama kerja.
Dari gambaran diatas janganlah Anda merasa perputus asa. Simak kiat untuk para fresh graduate agar mendapatkan pekerjaanlebih mudah.

1. Online Rekrutment
Ada beberapa online rekrutmen yang ada di Indoneisa. Contonhya saja jobsDB.com. Buat akun di jobsDB.com, isi dengan informasi yang relevan. Setelah membuat akun di jobsDB.com Anda akan mendapatkan informasi lowongan kerja yang sesuai dengan minat Anda.
2. Experience
Buat daftar kelebihan dan kemampuan Anda, tulis semua pengalaman yang Anda miliki, besar atau kecil seperti pengalaman magang, bekerja paruh waktu, dan lainnya. Semua pengalaman itulah yang nantinya diperhitungkan oleh rekruiter.
3. Networking
Memasang profil di situs pencarian kerja bukan satu-satunya cara untuk mendapatkan pekerjaan. Banyak cara untuk mendapatkan pekerjaan contohnya dengan membangun jejaringnetworkingdengan orang-orang yang bisa mengarahkan Anda untuk bisa magang dengan bayaran atau posisi yang relavan.
4. Media sosial
Pelajari cara menggunakan Facebook dan Twitter dengan cara cerdas. Anda bisa mendapatkan pekerjaan dari media sosial asalkan menggunakan semua situs jejaring sosial tersebut dengan tepat dan benar.

Read more »

Monday, October 14, 2013

TIPS DUNIA KERJA :Menghadapi Rekan Kerja Yang Menyebalkan





Lingkungan kerja seringkali bisa diibaratkan sebagai sebuah tempat pertemuan orang-orang dengan berbagai karakter dan latar belakang yang berbeda. Setiap karyawan diharuskan untuk bertanggung jawab atas pekerjaanyang dipercayakan kepada mereka dan bisa bekerja sama dengan rekan kerja lain. Terlebih lagi bila berada dalam satu tim. Kerjasama adalah hal yang paling dibutuhkan.
Dalam menjalin kerjasama dengan anggota tim lainnya, terkadang ada satu orang yang sering jadi sumber masalah bagi Anda atau anggota tim lainnya. Karyawan yang satu ini sering berkata dan bersikap kasar, pemarah dan senang berteriak. Hal ini tentu saja menyulitkan karyawan lain yang sering bersinggungan dengannya terutama soal pekerjaan. Bagaimana tidak, belum apa-apa mulutnya sudah berkomentar pedas dan menyinggung perasaan. Bila Anda memiliki rekan kerja seperti ini, apa yang harus Anda lakukan?
  1. Ingatlah bahwa seringkali hal yang mendasari perilaku karyawan yang hostile justru bukan disebabkan oleh Anda. Beban yang ditimbulkan oleh masalah luar kantor seperti masalah pribadi atau keluarga secara tak sadar terbawa ke dalam suasana kerja. Jadi, jika Anda merasa sudah melakukan hal terbaik untuk menghadapi orang tersebut dan selalu mengerjakan bagian pekerjaan Anda dengan baik sementara hostility masih saja terpancar dari tindak tanduknya, maka ingatlah bahwa kemungkinan besar orang tersebut memiliki masalah lain, bukan dengan Anda. Do not take it personally.

  1. Sebelum menghadapi karyawan ini, siapkan diri Anda dengan argumen yang jelas. Buat skenario di kepala Anda untuk menghadapi segala alasan yang mungkin akan disampaikan. Ingatlah untuk tidak menunjukkan arogansi atau bahkan rasa takut, namun sampaikan setiap argumentasi Anda dengan percaya diri.

  1. Terbuka dengan diskusi. Walaupun rekan kerja tersebut menunjukkan sikap defensif atau tidak menyenangkan, namun jangan sia-siakan kesempatan jika ia ingin berdiskusi dengan Anda. Atau ajak dia untuk berdiskusi tentang penyelesaian yang memberikan solusi bagi kedua belah pihak. Namun jangan lupa untuk tetap berpegang pada prinsip yang Anda pegang.

  1. Jangan menuang bensin ke kobaran api. Jangan menyulut emosi karyawan tersebut dengan membalas tindakan atau perkataan kasarnya dengan hal yang sama. Selain justru membuat munculnya konflik, hal tersebut malah akan membuat karyawan ini merasa lebih powerful dari Anda karena bisa membuat Anda marah.

  1. Balas dengan ‘kebaikan’. Jawab perkataan kasarnya dengan ramah, senyum walaupun karyawan ini ‘melengos’. Tidak ada perlawanan dari Anda atau tanggapan yang datar dan super ramah saja justru membuat karyawan tersebut merasa bosan hingga pada akhirnya menyerah untuk kemudian melakukan hal yang Anda inginkan. Mungkin terasa berat pada awalnya karena Anda tentunya didorong keinginan untuk ‘menjudesi’ orang tersebut, namun percayalah perlakuan baik dan manis dari Anda akan menghentikan bullying dia.

  1. Tawarkan dan beri bantuan. Bisa saja hardikan dan sikapnya yang tidak bersahabat selama ini dikarenakan pekerjaannya yang over load dan tidak bisa dibagi dengan orang lain. Jika Anda merasa kompeten dan punya waktu untuk membantunya, tawarkan uluran tangan Anda. Ini adalah cara mujarab untuk membuatnya merasa dekat dengan Anda.

  1. Minta bantuan pihak ketiga. Sebaik apapun Anda, dan sekeras apapun usaha yang telah Anda lakukan, terkadang masih belum cukup untuk menghentikan bullying dari karyawan menyebalkan tersebut. Mintalah bantuan pihak ketiga untuk mengatasi hal ini atau mendiskusikan hal lain yang sebaiknya Anda lakukan. Orang yang paling cocok sebenarnya adalah manager Anda. Dia memiliki tanggung jawab untuk meminimalisir bahkan menghilangkan segala bentuk interupsi yang mengganggu kinerja Anda.

Jika semua hal tersebut Anda lakukan dengan maksimal, namun hasilnya masih jauh dari harapan, bahkan mengganggu kinerja dan produktifitas kerja Anda, maka yang bisa dilakukan selanjutnya adalah mulai merencanakan untuk pindah kerja. Bekerja dengan orang yang tidak bisa bekerja sama hanya akan membuat lingkungan kerja terasa tidak nyaman. Kalau sudah begitu, produktifitas dan prestasi kerjalah yang jadi taruhannya

Read more »

Sunday, October 13, 2013

TIPS DALAM DUNIA KERJA :Menghadapi Rekan Kerja Yang Menyebalkan





Lingkungan kerja seringkali bisa diibaratkan sebagai sebuah tempat pertemuan orang-orang dengan berbagai karakter dan latar belakang yang berbeda. Setiap karyawan diharuskan untuk bertanggung jawab atas pekerjaanyang dipercayakan kepada mereka dan bisa bekerja sama dengan rekan kerja lain. Terlebih lagi bila berada dalam satu tim. Kerjasama adalah hal yang paling dibutuhkan.
Dalam menjalin kerjasama dengan anggota tim lainnya, terkadang ada satu orang yang sering jadi sumber masalah bagi Anda atau anggota tim lainnya. Karyawan yang satu ini sering berkata dan bersikap kasar, pemarah dan senang berteriak. Hal ini tentu saja menyulitkan karyawan lain yang sering bersinggungan dengannya terutama soal pekerjaan. Bagaimana tidak, belum apa-apa mulutnya sudah berkomentar pedas dan menyinggung perasaan. Bila Anda memiliki rekan kerja seperti ini, apa yang harus Anda lakukan?
  1. Ingatlah bahwa seringkali hal yang mendasari perilaku karyawan yang hostile justru bukan disebabkan oleh Anda. Beban yang ditimbulkan oleh masalah luar kantor seperti masalah pribadi atau keluarga secara tak sadar terbawa ke dalam suasana kerja. Jadi, jika Anda merasa sudah melakukan hal terbaik untuk menghadapi orang tersebut dan selalu mengerjakan bagian pekerjaan Anda dengan baik sementara hostility masih saja terpancar dari tindak tanduknya, maka ingatlah bahwa kemungkinan besar orang tersebut memiliki masalah lain, bukan dengan Anda. Do not take it personally.

  1. Sebelum menghadapi karyawan ini, siapkan diri Anda dengan argumen yang jelas. Buat skenario di kepala Anda untuk menghadapi segala alasan yang mungkin akan disampaikan. Ingatlah untuk tidak menunjukkan arogansi atau bahkan rasa takut, namun sampaikan setiap argumentasi Anda dengan percaya diri.

  1. Terbuka dengan diskusi. Walaupun rekan kerja tersebut menunjukkan sikap defensif atau tidak menyenangkan, namun jangan sia-siakan kesempatan jika ia ingin berdiskusi dengan Anda. Atau ajak dia untuk berdiskusi tentang penyelesaian yang memberikan solusi bagi kedua belah pihak. Namun jangan lupa untuk tetap berpegang pada prinsip yang Anda pegang.

  1. Jangan menuang bensin ke kobaran api. Jangan menyulut emosi karyawan tersebut dengan membalas tindakan atau perkataan kasarnya dengan hal yang sama. Selain justru membuat munculnya konflik, hal tersebut malah akan membuat karyawan ini merasa lebih powerful dari Anda karena bisa membuat Anda marah.

  1. Balas dengan ‘kebaikan’. Jawab perkataan kasarnya dengan ramah, senyum walaupun karyawan ini ‘melengos’. Tidak ada perlawanan dari Anda atau tanggapan yang datar dan super ramah saja justru membuat karyawan tersebut merasa bosan hingga pada akhirnya menyerah untuk kemudian melakukan hal yang Anda inginkan. Mungkin terasa berat pada awalnya karena Anda tentunya didorong keinginan untuk ‘menjudesi’ orang tersebut, namun percayalah perlakuan baik dan manis dari Anda akan menghentikan bullying dia.

  1. Tawarkan dan beri bantuan. Bisa saja hardikan dan sikapnya yang tidak bersahabat selama ini dikarenakan pekerjaannya yang over load dan tidak bisa dibagi dengan orang lain. Jika Anda merasa kompeten dan punya waktu untuk membantunya, tawarkan uluran tangan Anda. Ini adalah cara mujarab untuk membuatnya merasa dekat dengan Anda.

  1. Minta bantuan pihak ketiga. Sebaik apapun Anda, dan sekeras apapun usaha yang telah Anda lakukan, terkadang masih belum cukup untuk menghentikan bullying dari karyawan menyebalkan tersebut. Mintalah bantuan pihak ketiga untuk mengatasi hal ini atau mendiskusikan hal lain yang sebaiknya Anda lakukan. Orang yang paling cocok sebenarnya adalah manager Anda. Dia memiliki tanggung jawab untuk meminimalisir bahkan menghilangkan segala bentuk interupsi yang mengganggu kinerja Anda.

Jika semua hal tersebut Anda lakukan dengan maksimal, namun hasilnya masih jauh dari harapan, bahkan mengganggu kinerja dan produktifitas kerja Anda, maka yang bisa dilakukan selanjutnya adalah mulai merencanakan untuk pindah kerja. Bekerja dengan orang yang tidak bisa bekerja sama hanya akan membuat lingkungan kerja terasa tidak nyaman. Kalau sudah begitu, produktifitas dan prestasi kerjalah yang jadi taruhannya

Read more »

Friday, October 11, 2013

TIPS DAN CARA MENGUNDURKAN DIRI DARI PEKERJAAN



Tips Cara Mengundurkan Diri Tanpa Merusak Jaringan Profesional Anda

Bagaimana Cara Mengundurkan Diri Tanpa Merusak Jaringan Profesional Anda
Meninggalkan pekerjaan anda saat ini untuk alasan apapun tentunya adalah keputusan yang sangat besar untuk dibuat. Entah karena anda tidak lagi merasa bahagia dengan pekerjaan anda, atau karena anda ingin mengejar kesempatan yang lebih baik, selalu menjadi ide yang baik untuk pergi tanpa meninggalkan kesan buruk. Jika anda stuck di situasi yang sama dan berpikir untuk menulis surat pengunduran diri, tunggulah sampai anda membaca habis artikel ini sebelum anda membuat keputusan akhir.

Matangkan Rencana Pengunduran Diri Anda

Langkah pertama untuk membuat kepergian anda selancar mungkin adalah dengan mematangkan perencanaan karir anda. Ambillah waktu yang anda butuhkan untuk menimbang pilihan dan pikirkanlah keputusan anda. Mintalah cuti beberapa hari jika diperlukan. Gunakan waktu tersebut untuk berpikir apakah meninggalkan kantor anda adalah pilihan yang tepat. Bercerminlah pada kejadian dimana anda merasa lebih senang atau lebih sedih selama mengerjakan pekerjaan anda. Pikirkanlah kejadian mana yang meninggalkan kesan paling mendalam. Jika kenangan menyenangkan lebih banyak muncul, maka anda sudah punya jawabannya. Lebih baik anda menahan diri untuk menulis surat pengunduran diri anda jika anda masih ragu-ragu, hal ini akan mencegah anda untuk membuat keputusan yang salah hanya karena emosi sementara.

Buatlah Draft surat Pengunduran Diri Anda

Tulislah salinan draft dari surat pengunduran diri anda, draft tersebut harus juga disertai daftar yang mendetail dari alasan anda untuk mengundurkan diri. Jangan membicarakan apa yang terjadi di masa lalu terlalu sering. Fokuslah pada rencana anda dan jelaskan bagaimana pentingnya keputusan ini dalam membantu anda untuk meraih keinginan anda. Menulis surat pengunduran diri sama dengan menulis CV, tulislah beberapa draft dan baca ulang apa yang telah anda tulis sebanyak-banyaknya. Jika anda melihat ada kata-kata di surat tersebut yang kurang enak dibaca, tulislah ulang. Print-lah surat tersebut di atas kertas dan berikan secara langsung kepada bos anda daripada mengirimkannya lewat email, memberikan secara langsung adalah hal yang benar untuk dilakukan dan lebih sopan.

Bicarakan Kepada Bos tentang Pengunduran Diri Anda

Cara paling mudah agar tidak meninggalkan kesan buruk dengan perusahaan anda saat ini adalah dengan merencanakan pertemuan dengan bos agar anda bisa membicarakan tentang pengunduran diri anda. Gunakanlah waktu ini untuk membicarakan poin-poin yang mungkin telah anda buat di surat pengunduran diri anda dan juga alasan-alasan lain yang anda punya untuk mengundurkan diri. Ingatlah untuk bersikap fleksibel selama pertemuan itu. Jika bos anda meminta untuk menunda pengunduran diri anda, pikirkanlah baik-baik dan cobalah untuk menerima permintaannya, jika anda bisa. Hal ini akan membantu anda untuk bisa keluar dari perusahaan secara baik-baik dan memastikan anda untuk mendapatkan referensi positif dari calon-mantan-bos anda di masa depan. Dunia korporasi itu cenderung kecil, maka penting untuk meninggalkan perusahaan anda dengan membawa kesan positif karena hal ini akan sangat membantu anda untuk mendapatkan pekerjaan di masa depan.
Setelah bagian yang tersulit ini terlewati, anda bisa melanjutkan karir anda tanpa harus membawa beban pekerjaan dari masa lalu bersama anda. Menulis surat pengunduran diri bisa jadi sulit, tapi hal tersebut diperlukan agar karir anda dapat maju tanpa terlalu banyak masalah. Semoga beruntung dalam perjalanan anda!

Read more »

Silahkan Tinggalkan Pesan dan Komentar Anda di sini... ; ) Terima Kasih atas Kunjungan Anda...

HARAP JANGAN PANGGIL SAYA "MAS" KARENA OWNER BLOG INI SEORANG WANITA