B2B DIGITAL MARKETING: ENTREPRENEURIAL BOOSTER IKLIM UKM DI INDONESIA?
Oleh: Wiwin Juliyanti dan Yohanes K. Wibowo
Kemiskinan dan Wirausaha
Fenomena rendahnya minat wirausaha dari kalangan anak muda di Indonesia telah menjadi pemikiran serius berbagai pihak. Jika terus berlanjut, rendahnya kemampuan berwirausaha tersebut berdampak pada peningkatan angka pengangguran yang disebabkan oleh budaya menggantungkan harapan pada oranglain tanpa ada niat untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Penyediaan pekerjaan yang tidak proporsional dengan jumlah pelamar kerja pada akhirnya akan melukiskan angka kemiskinan yang semakin tinggi. Sejalan dengan fenomena GAP diatas, pada hakekatnya kemiskinan dan lapangan kerja memang dua hal yang berkaitan.
Kemiskinan di Indonesia yang klimaks semakin didramatisir oleh adanya pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak akhir tahun 2019. Hingga semester pertama tahun 2020 BPS mencatat sebanyak 8.76% perusahaan terdampak pandemi kesulitan berproduksi yang berimbas pada pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 3.06 juta pekerja. Jutaan karyawan yang dirumahkan ini berhasil mencetak penambahan angka pengangguran dalam kisaran 50% dari jumlah 6.88 juta orang pada awal tahun 2020. (Kemnaker, 2020). Tidak cukup dengan hadirnya wabah virus Corona, ketidakjelasan nasib pekerja industri juga diperkuat dengan adanya omnibus law yang menjadi sorotan sebagian masyarakat karena dianggap merampas hak-hak pekerja melalui beberapa perubahan dari undang-undang sebelumnya (KSPI, 2020).
Grafik Penggunaan Internet di Indonesia |
Iklim Usaha di Indonesia
Adanya kebijakan pemerintah melalui pengesahan UU Cipta Kerja yang berbanding lurus dengan dilema dunia usaha selama pandemi diasumsikan dapat memperkuat niat pekerja yang didominasi oleh generasi muda untuk memantapkan diri menjadi entrepreneur sehingga mampu mendongkrak jiwa kewirausahaan melalui strategi pemanfaatan teknologi digital. Hal ini selaras dengan perubahan pola perilaku manusia pada revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan beralihnya kegiatan kehidupan ke sistem dalam jaringan (online). Perubahan tersebut diperkuat dengan posisi Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan pengguna internet terbesar di dunia. Pertumbuhan pesat tersebut didukung fakta penjualan smartphone sebagai media pengakses internet di Indonesia mengalami peningkatan. Hasil analisis WeAreSocial menunjukkan bahwa dengan total populasi penduduk Indonesia 268 juta, namun angka kepemilikan mobile mencapai 355 juta, sedangkan pengguna internet adalah separuh dari total populasi yaitu sekitar 150 juta. Angka pengguna internet seimbang dengan angka jumlah pengguna aktif sosial media, dan grafik terakhir menunjukkan sebanyak 130 juta penduduk Indonesia mengakses media sosial menggunakan perangkat mobile. (Grafik 1)
Literasi Digital UKM di Indonesia
Gilster (1997) mengartikan literasi digital sebagai kemampuan menggunakan informasi yang diakses melalui perangkat komputer, namun pemahaman baru menawarkan konsep literasi digital yang lebih dikaitkan dengan keterampilan teknis dalam mengakses, menyusun, memahami, menyebarkan informasi dan menggunakan berbagai sumber multimedia secara efektif. Sebagai bentuk apresiasi terhadap kebijakan pemerintah, penelitian dan pelatihan yang dilakukan oleh penulis (2020) terhadap komunitas UKM menghasilkan pendapat akhir bahwa rendahnya tingkat literasi digital oleh mayoritas generasi X yang kurang expert membaca peluang menggunakan teknologi berpengaruh terhadap tingkat kesiapan menghadapi isu ekonomi digital yang menjadi strategi Indonesia dalam persaingan Digital Energy Asia pada tahun 2020. Di lain sisi, penulis (2020) melalui observasi yang telah dilakukan kepada karyawan pabrik di wilayah Solo Raya menyimpulkan bahwa tingginya level literasi digital yang dimiliki oleh Gen Z berpengaruh positif terhadap intensi berwirausaha.
Literasi digital memberikan akses yang luas untuk menambah pengetahuan, kecanggihan teknologi juga menyediakan platform untuk berbicara dan membuat pendapat semua orang didengar khalayak ramai. Bagi generasi muda di negara berkembang yang mampu memanfaatkan kesempatan, internet adalah pintu terbuka untuk mendapatkan keuntungan secara nyata sedangkan untuk perempuan digitalisasi merupakan booster untuk mengembangkan bisnis, pendidikan dan kesempatan kerja dalam rangka meningkatkan perekonomian keluarga.
Mind Mapping oleh Penulis (2020) |
Peluang dan Hambatan Usaha Kecil Menengah (UKM)
Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu unsur terpenting dalam pembangunan perekonomian indonesia. Kegiatan UKM merupakan salah satu usaha yang dapat bertahan dan membangkitkan perekonomian akibat krisis moneter pada berbagai sektor ekonomi, ketatnya persaingan inilah yang mengharuskan UKM berfikir kreatif dan inovatif dalam mengelola usaha yang dimilikinya. Menurut Bank Indonesia, sektor UKM di Indonesia dibagi menjadi 9 sektor; Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan, Pertambangan dan Penggalian, Industri Pengolahan, Listrik, Gas dan Air Bersih, Bangunan, Perdagangan, Hotel dan Restoran, Pengangkutan dan Komunikasi, Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, dan Jasa-jasa. Potensi jumlah pengguna internet Indonesia yang besar membawa peluang inovasi dari pengusaha untuk memanfaatkan jaringan internet untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar.
Berdasarkan sebaran pulau, UKM yang menjadi pengguna internet terbesar berada di Pulau Jawa yaitu sebesar 68,00 persen, provinsi dengan jumlah usaha SMEs yang menggunakan internet terbesar ada di Provinsi Jawa Timur sebesar 101,32 ribu (23,41 persen), provinsi Jawa Tengah sebesar 72,53 ribu (16,76 persen), dan provinsi Jawa Barat sebesar 70,11 ribu atau 16,20 persen (BPS, 2018). Hasil statistik tersebut memberikan kesimpulan bahwa penggunaan internet dalam menunjang aktivitas UKM masih rendah, hanya 10.15% bisnis UKM yang menggunakan internet untuk mendukung bisnisnya.. Selain modal, permasalahan pokok yang sering menjadi kendala pertumbuhan usaha mikro kecil (SMEs) adalah pemasaran, karena SMEs tidak hanya memproduksi tetapi juga harus bertanggungjawab memperlancar permintaan terhadap produk yang dimilikinya. BPS (2018) juga menyebutkan bahwa minimnya penggunaan internet pada bisnis UKM yang disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan pengusaha yang sebagian besar hanya tamat SMP menjadi alasan mengapa pemasaran dalam usaha mikro kecil masih bersifat tradisional. Berbagai sektor Usaha Kecil Menengah di Indonesia juga memiliki hambatan dalam pemasaran yang belum memanfaatkan teknologi informasi digital serta tidak diikuti dengan inovasi dan peningkatan kualitas produk.
Seberapa Penting Strategi Business to Business (B2B) ?
Kategori Bisnis Berdasarkan Interaksinya |
“Activity refers to the full spectrum of e-commerce that can occur between two organizations.”
Adakah platform B2B yang ramai digunakan distributor produk lokal /import yang berada di Indonesia? (Seperti Alibaba namun distributor berlokasi di Indonesia)
Beranda Paltform Indonetwork.co.id |
Jawab: Indonetwork.co.id
Mengapa Indonetwork?
- Hingga saat ini direktori bisnis Indonetwork.co.id, masih menduduki puncak tertinggi B2B marketplace yang digunakan oleh para pengusaha di Indonesia. Melalui pencapaian lebih dari satu juta member pelaku bisnis di tahun 2020, e-commerce yang mewadahi pelaku industri usaha mikro kecil menenngah (UMKM) ini masih menyandang predikat sebagai direktori bisnis terbesar dan terlengkap di Indonesia. Menjadi pioneer dalam bidang business index kini indonetwork.co.id memiliki 41 kategori bisnis yang bergerak dalam bidang perdagangan maupun pelayanan jasa yang dapat dipilih oleh pembeli perseorangan sebagai distributor maupun perusahaan.
- Dalam hal ini Indonetwork.co.id sebagai e-commerce berbasi B2B, dengan penjabaran B to B, atau adalah suatu istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu hubungan/proses bisnis yang terjadi antara bisnis dengan bisnis atau perusahaan dengan perusahaan. Contohnya: Perusahaan Manufaktur Mobil bekerjasama dengan Perusahaan Vendor Ban, untuk membuat Mobilnya, Bank A menjual asuransi kepada Perusahaan B, hubungan ini disebut dengan hubungan B2B. tidak hanya antar perusahaan, B2B juga memfasilitasi dan mendorong entrepreneur pemula untuk memiliki bisnis dengan cara mengelola akun B2B sebagai pembeli, kelebihanya kita sebagai wirausaha rintisan dapat menjadi penyalur berbagai produk untuk dijual kembali ke konsumen akhir dengan melakukan order kepada perusahaan penyedia melalui direktori bisnis indonetwork.co.id
- Sebaliknya jika posisi kita sebagai penjual atau pemilik usaha (baik mikro maupun menengah) komunitas UMKM yang tergabung dalam Indonetwork.co.id, platform website ini mendukung bisnis baru kita dengan pencarian supplier dan distributor. Langkah awal yang bisa dilakukan, antara lain:
- Menjadi Member di situs Indonetwork.co.id (sign up melengkapi form untuk membuat akun Indonetwork)
- Menjadi penjual, baca tata cara jual produk dan panduan promosi
- Memasang iklan akan produk yang kita kembangkan, mencari distributor dari indonetwork dan mendapatkan keterangan, kemudian menelusuri alur distribusi produk yang dibutuhkan, bisa melalui perusahaan sejenis atau mencari nama perusahaan yang memproduksi barang yang dibutuhkan. Penjelasan melalui bagan berikut:
Alur Interaksi B2B Melalui Indonetwork |
B2B E-Commerce Indonetwork = Entrepreneurial Booster?
Alur e-business Indonetwork dan UMKM |
Keunggulan B2B E Commerce Indonetwork Untuk UMKM
Pasar Bisnis B2B: Peluang UMKM
B2B Indonetwork dan Marketing Channel UMKM
- Mencari beberapa anggota channel yang berprospek
- Melakukan seleksi terhadap anggota channel tersebut
- Mengamankan anggota yang berprospek paling tinggi dengan menunjuk sebagai marketing channel.
- Hal yang paling penting bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam mengenalkan bisnisnya adalah proses penyeleksian dari kandidat marketing channel.
Strategi pemasaran seperti apakah yang paling efektif untuk bisnis yang fokus pada pasar B2B?
Apakah patokan utama dari bisnis B2B?
Kenyamanan dan Keamanan. Dua parameter ini menjadi menjadi penopang paling utama dari model bisnis B2B. Sebagian customer yg berbentuk korporasi hampir tak pernah mau mengambil resiko untuk berbisnis dengan seseorang, sehingga butuh perkenalan untuk mencapai ukuran nyaman. Setelah mencapai patokan ini, maka korporasi atau usaha yang tergabung dalam B2B menuntut rasa aman melalui sertifikasi dan seleksi. Memberikan kenyamanan melalui pendeketan personal diimbagi dengan performa keamanan akan barang dan jasa yang kita distribusikan adalah kunci bisnis B2B yang wajib kita pegang.
Bagaimana caranya menjadikan model bisnis B2B sebagai peluang & pendongkrak kewirausahaan dalam pandemi COVID-19?
Pilihan Bisnis Sesuai Passion Kita |
“If you know the enemy and know yourself, you need not fear the result of a hundred battles. If you know yourself but not the enemy, for every victory gained you will also suffer a defeat. If you know neither the enemy nor yourself, you will succumb in every battle.” -Sun Tzu, The Art of War
Bestdeal Indonetwork |
Selamat menjual dan membeli, dapatkan bestdealmu sekarang di Indonetwork!
- Gilster, P. (1997). Digital literacy. New York: Wiley
- Hootsuite & We Are Social (2019). Digital 2019 Global Digital Overview. Available at www.wearesocial.com
- Juliyanti, Wiwin dan Yohanes K, Wibowo (2020). Batik SMEs Digital Literacy Analysis on Digital Economic Readiness during the COVID-19 Pandemic. Artikel dipresentasikan dalam SEMEABB Universitas Bangka Belitung 2020
- Juliyanti, Wiwin dan Yohanes K, Wibowo (2020). Digital Economic and Omnibus Law on Job Creation: An Entrepreneurial Booster for the Labors? Artikel dipresentasikan dalam The Global Advanced Research Conference on Management and Business Studies (GARCOMBS) Universitas Padjadjaran 2020
- KSPI.or.id accessed November 2020
- Rayport, J.F dan Bernard J. Jaworski,( 2001), Introduction to e-commerce, Boston: McGraw Hil
- www.bps.go.id accessed November 2020
- www.kemnaker.go.id accessed November 2020