KESRIMPET BEBED KESANDHUNG GELUNG
Cr: alangalangkumitir.wordpress.com
Pepatah Jawa ini secara harfiah berarti terjerat bebed (kain jarit) tersandung gelung.
Secara luas pepatah ini ingin menggambarkan tentang terjeratnya seorang
pria pada wanita. Bebed dan gelung dalam masyarakat Jawa adalah identik dengan
wanita itu sendiri. Jadi, yang dikatakan sebagai kesrimpet bebed kesandung
gelung adalah peristiwa terjeratnya seorang pria (biasanya yang telah
berkeluarga) pada wanita wanita lain (bisa gadis, janda, atau ibu rumah
tangga).
Dalam peristiwa semacam itu si pria bisa tidak berkutik sama sekali (karena telah terjerat dan tersandung) oleh wanita tersebut sehingga kehidupannya menjadi kacau dan serba tunduk pada wanita tersebut. Apa pun yang dimaui wanita itu akan dituruti oleh pria yang terlanjur kesrimpet tersebut.
Pepatah ini ingin mengajarkan agar kita semua tidak mudah terjerat oleh hal-hal yang nempaknya memang indah dan nikmat, namun di balik itu hal demikian justru mengancam ketenteraman, keselamatan, dan kenyamanan hidup kita sendiri dan orang lain (keluarga, saudara, tetangga, dan sebagainya).